Selasa, 29 Juni 2010

KEUTAMAAN AKHLAK

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat rashulullah pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin no.627, tahqiq Rabbah dan Daqqaq).

Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menasehati sahabatnya, beliau shalallahu ‘alahi wasallam menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk bergaul/berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari abi dzar, ia berkata bahwa rashulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi, ia berkata: hadits hasan, dan dishahihkan oleh syaikh Al Salim Al Hilali).

Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada aklak yang baik, sebagaimana sabda rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “ Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Bani. Lihat ash Shahihah Juz 2 hal 535). Juga sabda beliau : “ Sesungguhnya sesuatu yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, dishahihkan al Bani. Lihat Ash Shahihah juz 2 hal.535).

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata : Rashulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan sanad hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Lihat Ash shahihah Juz 2 hal 418-419).

Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap muslimah mengambilakhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.

Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai Pembuat syari’at ini, Maha Tahu dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam.

RASUL DIUTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK

Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah. Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4. bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR.Ahmad, lihat Ash Shahihah oleh Asy Syaikh al Bani no.45 dan beliau menshahihkannya).

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan : “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain anas memuji beliau shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”

Rabu, 09 Juni 2010

Setelah Manusia di Ciptakan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Tatkala Allah menciptakan makhluk, Allah telah menuliskan dalam kitab catatan-Nya yang berada di sisi-Nya di atas arsy bahwa sesungguhnya kasih sayang-Ku mengalahkan murka-Ku

Selasa, 08 Juni 2010

Penciptaan Nabi Adam AS.


Dati Abu Hurairah ra. dati Nabi saw., beliau bersabda : “Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta”. Kemudian Allah berfirman : “Pergilah, berilah salam kepada malaikat itu, dan dengarkan penghormatan ketutunanmu”. Adam berkata : “Assalamu’alaikum (Semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Assalamu’alaika wa rahmatullah ( Semoga kesejahteraan dan Rahmat Allah atasmu) . Mereka menambah wa rahmatullah (dan rahmat Allah). Setiap orang yang masuk sorga atas bentuk Adam. Penciptaan itu senantiasa berkurang hingga sekarang”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).


Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw., ia bersabda : Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dialah yang menciptakannya sampai hari kiamat. Dia menjadikan sinar cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Tuhan menampakkan mereka atas Adam. Lalu Adam bertanya : “Wahai Tuhanku, siapakah mereka?”. Allah berfirman: “Mereka adalah keturunanmu”. Adam heran terhadap kecemerlangan apa yang di antara kedua matanya. Ia bertanya : “Wahai Tuhanku, siapakah ini ?”. Allah berfirman : “Ini seseorang dari umat yang akhir dari keturunanmu, namanya Dawud”. Ia berkata : “Berapakah Engkau beri umur ?”. Allah berfirman : “Enam puluh tahun”. Ia berkata : “Wahai Tuhanku, tambahkanlah 40 tahun dari umurku”. Ketlka umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut (malaikat pencabut nyawa). Adam berkata : “Bukankah kamu telah memberikannya kepada anakmu Dawud ?”. Beliau bersabda : “Lalu Adam menentangnya, maka keturunannya menentang. Adam lupa, maka keturunannya lupa, dan Adam salah maka keturunannya Salah”. (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi).

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah menciptakan Adam dan telah meniupkan ruh padanya, Adam bersin, lalu ia mengucapkan : “Alham­dulillah (segala puji bagi Allah)”, ia memuji Allah dengan seizinNya. Lalu Allah berfirman kepadanya : “Rahimakallah ya Adam (Hai Adam, semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu). Pergilah kepada para malaikat itu yakni yang duduk-duduk dari mereka, dan ucapkanlah : “Assa­lamu’alaikum (semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Wa’alaikas salam wa rahmatullah (semoga kesejateraan dan rahmat Allah atasmu)”. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Allah berfirman :

“Inilah penghormatanmu dan penghormatan di kalangan anak cucumu”. Lalu Allah berfirman kepadanya dengan tergenggam kedua belah tanganNya: “Pilihlah mana yang kamu sukai ?”. Adam menjawab saya memilih tangan kanan TuhanKu”. Dua tangan Tuhanku yang kanan adalah penuh berkah, kemudian dibentangkannya, tiba-tiba di sana ada Adam dan keturunannya. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, apakah itu”, Allah berfirman : “Mereka adalah ketu­runanmu”. Masing-masing dari mereka telah tercatat umurnya diantara dua matanya. Tiba-tiba ada seorang laki-­laki yang paling bersinar atau termasuk orang yang bersinar dari mereka. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, siapakah ini?”. Allah berfirman: “Ini adalah anakmu Dawud, telah Aku catat umurnya 40 tahun”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya”. Allah berfirman : “Itulah vang telah Aku catat baginya”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, aku memberikan 60 tahun dari umurku untuknya”. Allah berfirman : “Kamu dan itu”. Kemudian Allah menempatkannya di sorga selama yang dikehendaki Allah, kemudian diturunkan dari padanya dan Adam menghitung (umur = pen) dirinya. Beliau bersabda : “Malakul maut (malaikat penjabut ruh) datang kepadanya, lalu Adam berkata : “Kamu tergesa-gesa, saya telah dicatat berumur 1000 tahun”. Malaikat maut menjawab : “Memang, tetapi kamu telah memberikan kepada anakmu Dawud 60 tahun”. Lalu Adam menentang, maka keturunannyapun menentang. Adam lupa maka keturu­nannyapun lupa. Beliau bersabda : Sejak itu, diperintahkan untuk membuat catatan dan saksi-saksi”. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

Balasan Bagi Orang yang Shaleh

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah beriirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika mau bacalah :

‘FA LAA TA ‘LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LA­HUM MIN QL ‘RRATI A’YUNIN”

(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw. bersabda : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, ridak pernah di dengar oleh telinga dan titiak pernah tergores dalam hati manusia”. Abu Hurairah berkata. Bacalah jika kamu mau :

“FA LAA TA’LAMU NAFSUN MAAUKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN”

(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yang menyedapkan pandangan mata). (Hadits ditakrij oleh Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergores dalam hati manusia, sebagai simpanan, biarkanlah (tinggalkanlah) apa yang ditampakkan kepadamu”. Kemudian beliau membaca:

“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”

(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. besabda : “Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah tetgores dalam hati manusia”. Hal itu sesuai dengan firman Allah :

“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”

(Seseorang itu tidak mengetahui apa \’ang disembunyikan bagi mereka \’aitu yang menyejukkan mata sebagai balasan rerhadap apa \’ang mereka kerjakan ). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika kamu mau bacalah :

‘FALAA TA LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA­NUU YA ‘MALL’UN”

(Seseorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). Di sorga ada pohon di mana seorang berkendaraan menempuh dibawah naungannva selama 100 tahun tidak selesai. Jika mau bacalah:

“WA ZHILLIM MAMDUUDIN” (Dan an yang terbentang luas).

Tempat cemeti di sorga itu lebih baik dari pada didunia dan apa yang ada di dalamnya. Jlka mau bacalah :

“FAMAN ZUKHZIHA ‘ANIN NAARI WA UDKHILAL JANNATA FAQAD FAAZA WAMAL HAYAA-TUD-DUN-YAA ILLAA MATAA-’UL GHURUUR ” (Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam sorga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Huairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia. Abu Hurairah berkata : Jika mau bacalah :

“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA-NUU YA’MALUUN” (Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

Pahala Besar Terhadap Suatu Musibah

Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hambaKu di dunia, maka balasannya di sisiKu adalah sorga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : “Tidak ada balasan disisiKu bagi hambaKu yang mu’min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke sorga sebab anugerah rahmatNya kepada mereka”. Beliau bersabda : “Dikatakan kepada mereka : “Masuklah ke sorga”. Mereka menjawab : “Sehingga orang tua kami masuk (sorga)”. Dia berfirman : “Masuklah kamu ke (sorga) dan orang tuamu”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).

Dari Abu Umamah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Suci berfirman : “Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain sorga”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada MalaikatNya : “Kamu matikan anak hambaKu ?”. Mereka menjawab, “Ya”. Dia berfirman : “Kamu matikan buah hatinya ?” Mereka menjawab : “Ya”. Dia berfirman : “Apakah yang diucapkan oleh hambaKu?” Mereka menjawab : “Memuji dan mengembalikannya kepadaMu (membaca istirja’)”. Allah berfirman : “Bangunlah rumah untuk hambaKu di sorga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

Senin, 07 Juni 2010

Musuh Allah Di Hari Kiamat

diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Allah berfirman, 'tiga golongan akan menjadi lawan Ku pada hari kiamat, yaitu :
1. orang yang bersumpah dengan nama-Ku, tetapi mengkhianati sumpahnya
2. orang yang menjual manusia merdeka, dan memakan hasil penjualannya.
3. orang yang memperkerjakan seseorang dan pekerjaan yang diberikan telah dikerjakan olehnya sepenuhnya, tetapi upahnya tidak dibayar.

Shalat Jum'at

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “pada setiap hari Jumat para malaikat berdiri di depan pintu masjid menuliskan nama-nama orang secara berurutan. Ketika Imam telah duduk (diatas mimbarnya) mereka menutup buku catatannya dan duduk mendengarkan khutbahnya”.

Shalat Jum'at

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang balig

Shalat Jum'at

Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Bila salah seorang di antara kalian hendak melakukan salat Jumat, maka hendaklah ia mandi

Bacaan Surah Sebelum Tidur

Diriwayatkan dari Aisyah : setiap kali Rasulullah Saw hendak tidur (malam hari) Nabi Saw menangkupkan kedua tangannya dan meniupnya setelah membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan Al Nas, lalu mengusapkannya ke seluruh bagian tubuhnya. dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Nabi Saw melakukannya tiga kali.

Menjaga Lidah dan Kemaluan

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d ra.: Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga”

Amal Ibadah yang Paling Dicintai Allah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.


Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berdusta mengatasnamakan aku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atas namaku, maka ia akan masuk neraka (HR. Sahih MusLim)

Tahapan Penciptaan Manusia, Takdir dan Amalan Terakhirnya


Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Hadits ini dikeluarkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya pada kitab Bad’ul-Khalqi, bab Dzikrul-Malaikah, nomor 3036, juga pada bab al-Qadr dan al-Anbiya. Sementara Muslim meriwayatkannya pada permulaan kitab al-Qadr, bab Kaifiyatu Khalqil-Aadamy, nomor 2643.